Sesampainya
di Batavia aku terkesan akan keindahan pelabuhan hindia belanda orang berlalu
lalang dengan sibuknya “ah apakah yang dikatakan kapten itu benar bahwa
rumor Hindia Belanda begitu mengerikan?
Atau cerita itu adalah isapan jempol belaka hemhh... pikiranku sedari itu
merancu tapi apa yang kulihat ini adalah hal yang sebenarnya berbeda dengan apa
yang dikatakan kapten pada hari pelayaran itu.. aku segera bergegas turun dari
anjungan kapal yang membawaku berlayar, secepatnya mengemasi barang-barangku
dan ah sialnya beberapa dokumen tertinggal... aku bergegas naik kembali dan
mengambilnya.
Turun
dari kapal aku segera bergegas ke kantor palabuhan ,setelah selesai mengurus
dokumenku, aku segera menuju keluar dari kantor dan menunggu jemputanku tak apa
aku menunggu beberapa jam menedung dipelabuhan menambah dinginnnya sore itu ,
langit petang dan satu-persatu air turun dari langit dan mengusap dahaga
semesta..
Apakah
benar anda dokter pieter .. ya benar jawabku.. lelaki bertubuh mungil campuran
indobelanda yang menjemputku dengan santunnya membawakanku sebuah payung dan
menuntunku ke mobil. Membukakan pintu dan menutupkannya kembali , setelah masuk
ke mobil barulah ia memperkenalkan diri .. maaf anda petugas yang menjemput
saya dari kantor residen ? iya benar tuan saya van line yang akan mengantar
anda ke kantor residen dan bertemu gubernur jenderal akan tetapi kedaaan belum
begitu bagus saat ini, apa maksud anda , di Hindia Belanda telah terjadi wabah
yang begitu mengkawatirkan sehingga penduduk banyak yang mengalami sakit parah
bahkan kematian..tuan, aku tercengang mendengarnya , bahkan dokter residen yang
menanganinya ikut terkena dampaknya dan meninggal jadi anda yang akan
menggantikkannya , secara tidak langsung membuat tantangan besar di kehidupanku
yang nyaman belajar tetapi sekarang harus melihat sendiri bagaimana keadaan dan
apa yang sebenarnya terjadi sebab hati nuraniku bergejolak.!
Sesampainya
belum sempat ditempat yang aku tuju., akupun turun dari mobil yang aku tumpangi dan
bergegas menuju penginapan , tubuhku mulai menyesuikan diri dengan iklim tropis
karena di tempat tinggalku amatlah bersuhu rendah dan bahkan minus , tak apalah
sebagai dokter residen aku harus menguatkan diri dan mencoba tantangan dan hal
baru di negri yang sebenarnya aku tak tahu dan tak pernah terbayangkan
sebelumnya.
Terlalu
banyak pikiran-pikiran yang membuatku terus terbayang-bayang apa yang terjadi
sebenarnya tentang hindia belanda , aku duduk temenung di meja dan sedikit
menuliskan memoarku yang akan menjadi catatan kecil sebuah perjalanan yang
amatlah besar.