TUHAN MEMBERIKAN KAMU HIDUP BUKAN KARENA KAMU MEMBUTUHKANYA MELAINKAN SESEORANG MEMBUTUHKANMU

Kamis, 04 Januari 2018



Case Study : (Part 2) Chapter 8
Are We Ready For Cyberwarfare?
( Apakah Kita Siap Untuk Kejahatan Dunia Maya)
Bagi kebanyakan dari kita, internet adalah alat yang digunakan untuk mengirim e-mail, berita-berita, hiburan-hiburan, bersosialisi dan berbelanja. Tetapi untuk ahli-ahli pengamanan komputer yang bergabung dengan agen-agen pemerintahan dan kontraktor-kontraktor pribadi, juga rekan-rekan hacker dari seluruh dunia, internet telah menjadi medan perang—sebuah area perang dimana perang cyber menjadi lebih sering dan teknik-teknik hacking menjadi lebih maju. Perang cyber menjadi sebuah  tantangan yang unik dan menakutkan bagi ahli-ahli pengamanan, selain mendeteksi dan mencegah gangguan juga menelusuri pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.
Perang cyber bisa berupa banyak hal. Sering kali, hacker-hacker menggunakan botnet-botnet, sebuah ledakan jaringan-jaringan dari beberapa komputer yang mereka kontrol menggunakan program virus pengintai dan program-program virus lainnya, untuk meluncurkan dengan skala besar serangan DDoS pada server-server target mereka. Beberapa metode lain membuat para pengacau dapat mengakses komputer-komputer yang terlindungi dari jauh dan menyalin atau menghapus e-mail dan data-data dari mesin, atau bahkan mengawasi dari jauh para pengguna menggunakan lebih banyak program canggih. Untuk para penjahat cyber, keuntungan dari perang cyber adalah bahwa mereka dapat berkompetisi menggunakan tenaga super tradisional dengan biaya yang sedikit, contohnya, membangun sebuah gudang senjata nuklir. Karena dengan semakin berkembangnya kerangka teknologi modern akan mengandalkan internet untuk mengfungsikannya, pejuang cyber akan kekurangan target-target yang mempunyai maksud jahat.
Perang cyber juga bersangkutan dengan bertahan dari beberapa tipe serangan. Hal tersebut adalah fokus utama dari agen-agen intelejen Amerika. Saat ini Amerika berada di garis terdepan dari teknologi-teknologi perang cyber, Amerika tidak bisa memelihara dominasi secara teknologi karena secara relatif biaya rendah dari teknologi-teknologi dibutuhkan untuk menjaga dari beberapa serangan itu. Pada kenyataannya, para hacker di seluruh dunia telah mulai melakukannya dengan sungguh-sungguh. Pada Juli 2009, 27 agen-agen pemerintah Amerika dan Korea Selatan dan beberapa organisasi lainnya di terpukul oleh serangan DDoS. Diestimasikan ada 65.000 isi komputer keluar dengan menggunakan botnet membanjiri website dengan permintaan akses.
Serangan-serangannya tidak canggih, namun serangannya tersebar luas dan memperpanjang, sukses memperlambat beberapa site milik Amerika dan memberhentikan secara paksa beberapa site milik Korea Selatan. Korea Utara atau beberapa kelompok pro-Korea Utara menjadi tersangka di belakang serangan tersebut, tetapi pemerintahan Pyongysng menolak dengan tegas keterlibatan apapun. Satu-satunya hal positif dari beberapa serangan tersebut adalah bahwa hanya website milik agen-agen tersebut yang dikenai serangan. Namun bagaimanapun, gangguan-gangguan lainnya memberi kesan bahwa para hacker telah memiliki potensi sebegitu besar untuk melakukan aksi yang lebih berbahaya lainnya pada perang cyber. Admisi penerbangan pemerintah (FAA), yang mengawasi aktivitas perusahaan penerbangan Amerika, telah menjadi subjek untuk beberapa serangan yang berhasil pada sistem mereka, termasuk pada 2006 ketika sebagian sistem data lalu lintas udara dibuat mati di Alaska.
Pada 2007 dan 2008, beberapa mata-mata komputer berhasil masuk ke dalam sebuah proyek, Joint Strike Fighter, senilai $300 milyar milik Pentagon. Para pengacau bisa menyalin dan menyedot beberapa TB data yang berhubungan dengan rancangan dan beberapa sistem elektronik, yang berpotensi bisa membuat mereka lebih mudah dalam berjaga melawan penyerang ketika secepatnya di produksi. Para pengacau masuk melalui beberapa titik yang mudah diserang dari 2 atau 3 pekerjaan kontraktor pada proyek Fighter Jet. Kebetulan, beberapa komputer yang berisi data paling sensitif tidak terkoneksi ke internet, dan oleh karena itu tidak bisa di akses oleh para pengacau. Pihak resmi Amerika mengatakan bahwa serangan ini bermula di China, dan bahwa China telah melangsungkan pengembangan secara bertahap untuk mengembangkan beberapa teknik dalam perang online. China membantah tuntutan-tuntutan tersebut, dan menyatakan bahwa media Amerika telah mengacu pada hal telah lalu, era perang dingin telah membuat pemikiran mereka salah, dan bahwa para hacker China tidak mempunyai cukup kemampuan untuk menyiapkan sebuah serangan sebesar itu.
Pada Desember 2009, menurut laporan para hacker telah mencuri sebuah slide powerpoint yang rahasia berisi data mendetail strategi Amerika dan Korea Selatan dalam menghadapi perang melawan Korea Utara. Di Iraq, para pemberontak menangkap pemangsa beberapa makanan lebah menggunakan program yang mereka unduh dari internet. Di Awal tahun 2009, pada bulan April, para mata-mata cyber menerobos jaringan elektrik Amerika, menggunakan titik-titik lemah dimana beberapa komputer di dalam jaringan terhubung ke internet, dan meninggalkan beberapa program yang bertujuan tidak jelas, namun rupanga dapat menganggu sistem. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa mata-mata tersebut mula-mula berada di beberapa jaringan komputer di China dan Russia. Lagi-lagi, kedua nya membantah keterlibatannya.
Menjawab hal tersebut dan beberapa campur tangan lainnya, pemerintah federal meluncurkan program yg disebut “Perfect Citizen” untuk mendeteksi serangan cyber kepada perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang infrastruktur yang penting. Badan keamaan nasional amerika (NSA)  berencana untuk memasang sensor di  jaringan komputer di infrastruktur penting yang akan diaktifkan ketika ada kegiatan yang tidak biasa yang usaha serangan cyber. Jaringan kontrol komputer yang besar dan sudah lama terkoneksi ke internet akan menjadi fokus pertama karena kerentanan mereka untuk diserang secara cyber. NSA sepertinya akan memulai dari jaringan listrik, nuklir dan sistem kontrol lalu lintas udara dengan pengaruh terbesar pada keamanan nasional.
Sampai ditulisnya tulisan ini. Sebagian besar agensi federal akan mendapat nilai dalam performa mereka memenuhi standar dari undang-undang Federal mengenai keamaan sistem informasi, yang merupakan standar-standar  yang terbaru di sahkan.  Dalam setiap kejadian cyberwarfare , setiap pemerintahan dari negera yang di duga bertanggung jawab telah secara tegas menolak tuduhan. Bagaimana ini bisa terjadi? Alasan paling kuat adalah hampir tidak mungkin nya melacak identitas dari setiap penyerangan melalui cyberspace. Membuat penyangkalan menjadi hal yang mudah.
Kekhawatiran nyata dari para pakar keamanan dan pemerintah adalah undang-undang cyberwar terhadap sumber daya kritis seperti listrik, sistem finansial atau sistem komunikasi. Sebelumnya pemerintah AS tidak memiliki kebijakan yang jelas mengenai bagaimana negara harus merespon terhadap serangan cyber pada tingkat tersebut, walau pun kelistrikan pernah di akses hacker, namun belum sepenuhnya diserang. melalui riset selama tiga tahunnya, badan keamanan cyber AS menyarankan untuk segera membuat kebijakan seperti itu dan di publikasikan. Disarankan juga untuk AS membentuk kesepakatan bersama negara-negara lain dan bersama-sama bergerak mencegah serangan-serangan seperti itu.
Yang kedua, pengaruh dari serangan seperti itu akan sangat merusak. Mike McConnel, mantan direktur badan intelejen nasional, menyatakan bahwa seandainya satu saja bank besar AS berhasil diserang, “efeknya akan begitu besar hingga ke tingkal ekonomi global” dan bahkan bisa dibandingkan dengan serangan WTC, dan kekuatan untuk mengancam suplai kekuangan AS bisa disamakan dengan ancaman nuklir saat ini.” Serangan tersebut akan memberikan pengaruh yang merusak sistem finansial AS dan lebih lanjutnya ke ekonomi dunia.
Terakhir, banyak analis industri yang cemas akan organisasi keamanan cyber kita yang masih berantakan, tanpa adanya pemimpin yang jelas diantara agen-agen intelejen kita. Beberapa agensi yg berbeda, termasuk pentagon dan NSA, memiliki pandangan untuk menjadi agensi yang memimpin dalam usaha untuk memerangi cyberwarfare ini. Pada juni 2009, menteri pertahanan Robert Gates memerintahkan untuk membuat markas besar pertama yang di desain untuk koordinasi usaha keamanan cyber pemerintah, yang disebut Cybercom. Cybercom dijalankan pada mei 2010 dengan tujuan utama untuk mengkoordinasi operasi dan perlindungan sistem komputer militer dan pentagon dengan harapan menyelesaikan masalah organisasional.
Menangangapi masalah ini. Satu pertanyaan kritis muncul: seberapa banyak kontrol atas penegakan keamaan cyber diberikan kepada agensi mata-mata AS, karena mereka tidak diperbolehkan bertindak di atas tanah AS? Serangan cyber tidak mengenal batas, jadi membedakan antara tanah AS dan tanah luar negeri berarti agensi dalam negeri terhambat secara tidak effisien. Misalnya saat NSA menyelidiki serangan atas laman internet pemerintah dan menemukan bahwa serangan berasal dari Server AS, maka atas hukum sekarang, NSA tidak bisa menyelidiki lebih lanjut.
Beberapa ahli berpendapat bahwa tidak ada cara efektif untuk agensi dalam negeri untuk melaksanakan operasi komputer tanpa memasuki jaringan terlarang dalam sistem jaringan AS. Atau bahkan di negara-negara sekutu AS. NSA sudah mendapat kritikan serius atas pengintaian besar-besaran mereka setelah peristiwa 9-11, dan ini akan memiliki pontensi untuk memunculkan kekhawatiran akan privasi yang lainnya. Mencegah serangan teroris atau serangan cyberwar butuh untuk meneliti pesan e-mail dari beberapa negara atau memberikan para agensi akses lebih ke jaringan atau penyedia layanan internet. Dibutuhkan debat terbuka tentang undang-undang pelanggaran privasi dan apa yang boleh dilakukan pada “masa perang cyber”, yang penting setiap saat. Hukum mungkin perlu diubah untuk mengakomodasi teknik keamanan cyber yang lebih efektif, tapi masih belum jelas apakah ini bisa dilakukan tanpa melangkahi hak-hak privasi yang kita anggap penting.
Atas beberapa langkah ofensif diatas, masih belum jelas seberapa kuat kekuatan ofensif AS dalam “cyberwarfare”. Pemerintah menjaga ketat informasi tersebut, yang hampir semuanya rahasia. Tapi mantan pegawai militer dan intelejen mengindikasi kan bahwa kemampuan tersebut meningkat secara drastis dalam satu atau dua tahun belakangan ini. Dan karena melacak kriminal cyber di akui sulit, maka pertahanan terbaik merupakan serangan yang terbaik juga.

Case Study : E-COMMERCE "AMAZON & WALMART"



Case Study : Chapter 10
Amazon VS Walmart
"Which Giant Will Dominate E-commerce ?"
 (Manakah Raksasa yang akan mendominasi E-Commerce)
Sejak munculnya istilah dot-com pada tahun 1995, Amazon.com telah berkembang dari situs online kecil penjual buku menjadi salah satu perusahaan  ritel terbesar di dunia, dan dengan mudahnya menjadi pengecer e-commerce terbesar. Perusahaan telah datang jauh dari akarnya sebagai pengguna Internet sekal kecil yang menjual buku secara online. Selain buku, Amazon sekarang menjual jutaan barang baru, bekas, dan koleksi barang dalam kategori seperti pakaian dan asesoris, elektronik, komputer, alat dapur dan peralatan rumah tangga, musik, DVD, video, kamera, produk kantor, mainan dan barang bayi, komputer, perangkat lunak, layanan perjalanan, barang olahraga, perhiasan, dan jam tangan. Pada tahun 2010, penjualan barang elektronik dan barang dagangan umum terdiri sebagian besar penjualan Amazon untuk pertama kalinya. 
Amazon.com ingin menjadi seperti "Walmart of the Web ", dan bahkan menjadi peritel top di internet. Tapi Pada 2010, perusahaan lain tampil serius penantang untuk sebutan 'Walmart of the Web': Walmart. Meskipun Walmart adalah pendatang baru yang masuk ke dunia e-commerce, peritel terbesar di dunia tampaknya melirik Amazon dan siap untuk bersaing dalam supremasi e-tailing online. Berbeda dengan Amazon, Walmart didirikan sebagai sebuah toko tradisional, off-line, pada tahun 1962, dan memiliki tumbuh dari satu toko umum yang dikelola oleh pendiri Sam Walton hingga menjadi peritel terbesar di dunia dengan hampir 8.000 toko di seluruh dunia.
Berbasis di Bentonville, Arkansas, Walmart membuat Penjualan $ 405 miliar tahun lalu, yaitu sekitar 20 kali sama seperti Amazon Padahal, berdasarkan ukuran saat ini sendirian, pertempuran antara Walmart dan Amazon jauh dari benturan dua raksasa yang sama kuat. Walmart jelas lebih besar dan lebih kuat dari keduanya, dan untuk saat ini, Amazon bukanlah ancaman besar Walmart secara keseluruhan. 
Amazon, bagaimanapun, bukanlah target yang mudah. Perusahaan telah menjadi terkenal dan sangat sukses menjadi merek di ritel online, sebagai pasar massal, harga rendah, dan Superstore online yang bervolume tinggi. Memiliki mengembangkan fasilitas pergudangan yang luas dan Jaringan distribusi sangat efisien secara khusus dirancang untuk belanja Web. Pengiriman premi layanan, Amazon Prime, menyediakan pengiriman dua hari gratis dengan harga terjangkau (saat ini hanya $ 79 per tahun), sering dianggap sebagai titik lemah untuk pengecer online. Bahkan tanpa Amazon Prime, ditunjuk Item Super Saver dengan jumlah minimal $ 25,00 pengiriman gratis. 
Platform teknologi Amazon sangat besar dan cukup kuat untuk tidak hanya mendukung penjualannya barang sendiri tapi juga barang dari pihak ketiga dan bisnis besar, yang mengintegrasikan produk mereka ke situs web Amazon dan gunakan entri pesanannya dan sistem pembayaran untuk memproses penjualan mereka sendiri. (Amazon tidak memiliki produk ini, dan pengirimannya ditangani oleh pihak ketiga, dengan Amazon mengumpulkan 10-20 persen penjualan). Ini memungkinkan Amazon menawarkan produk yang lebih luas lagi daripada yang bisa dilakukan sendiri sambil menyimpan persediaan biaya rendah dan meningkatkan pendapatan. Amazon memiliki selanjutnya memperluas pilihan produknya melalui akuisisi seperti pembelian sepatu online 2009 situs belanja Zappos.com, yang menghasilkan $ 1 miliar dalam penjualan eceran pada tahun 2008 dan menjadikan perusahaan alas kaki terkenal.
Pada kuartal III 2009, saat penjualan eceran merosot 4 persen pada seluruh bidang, penjualan Amazon meningkat sebesar 24 persen. Penjualan elektronik dan barang dagangan umum, yang paling menonjol wilayah persaingan antara Amazon dan Walmart, naik 44 persen. Dan ecommerce diharapkan menjadi bagian yang semakin besar dari keseluruhan penjualan ritel. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa e-commerce dapat mencapai 15 sampai 20 persen dari total ritel di Amerika Serikat dalam dekade berikutnya, seperti lebih dan lebih banyak pembeli memilih untuk tidak repot berbelanja di lokasi fisik yang mendukung belanja secara on line. Jika ini terjadi, Amazon berada pada posisi terbaik untuk mendapatkan manfaat. Sementara itu, e-commerce tidak banyak menderita akibat resesi dan memang pulih lebih cepat daripada ritel tradisional, hal ini memberi kekhawatiran pada Walmart.
Namun, Walmart juga membawa tangan yang kuat pada hal itu. Ini lebih besar dan lebih dikenali dari pada Amazon. Konsumen mengasosiasikan Walmart dengan harga terendah, Walmart memiliki fleksibilitas yang ditawarkan pada barang tertentu karena ukuran dan kemampuan untuk menjaga biaya overhead ke seminimum. Walmart bisa kehilangan uang penjualan produk terpanas dengan margin sangat rendah dan berharap untuk menghasilkan uang dengan kekuatan dalam jumlah banyak dari barang lain yang dijualnya. Ini juga memiliki sejarah dalam sistem pengisian ulang persediaan yang kontinyu bagian Ketiga Aplikasi Sistem Kunci untuk Era Digital mulai mengembalikan barang dagangan segera setelah barang mencapai meja kasir. Efisiensi Walmart, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menyempurnakan persediaannya membawa apa yang diinginkan pelanggan sumber daya saing yang bertahan lama. Walmart juga memiliki kehadiran fisik yang signifikan, dengan toko di seluruh Amerika Serikat dan di banyak negara lain, dan tokonya memberikan kepuasan instan belanja, membeli barang, dan membawanya pulang segera, sebagai lawan menunggu saat memesan dari Amazon.
Walmart percaya Amazon Achilles hak biaya dan keterlambatan pengiriman pembelian online ke pembeli. Pelanggan yang membeli beberapa produk lebih dari 1,5 juta di Walmart.com mereka dapat memperoleh gratis biaya kirim ke Walmart setempat, dan mereka mengambil pembeliannya di toko tersebut. Pembeli internet mungkin tergoda untuk mengambil barang-barang lain begitu mereka ada di dalam toko. layanan yang ada di depan pada beberapa toko membuatnya lebih mudah bagi pembeli untuk mengambil kembali pembelian mereka. Walmart di pinggiran kota Chicago sedang menguji jendela drive through, serupa untuk yang ditemukan di apotek dan makanan cepat saji restoran, tempat pembeli bisa mengambilnya Perintah internet
 
Pada akhir 2009, Walmart.com mulai secara agresif menurunkan harga pada berbagai item populer, membuat yakin dalam setiap contoh untuk melemahkan harga Amazon's. Jenis barang Walmart yang didiskon termasuk buku, DVD, barang elektronik lainnya, dan mainan. Pesannya jelas: Walmart tidak akan turun tanpa perlawanan dalam e-commerce. Dan Walmart.com eksekutif Raul Vazquez menggemakan pemikiran yang sama, mengatakan bahwa Walmart akan menyesuaikan harganya "serendah kita perlu hingga "menjadi" pemimpin dengan biaya rendah "di Web. Di Dengan kata lain, kedua perusahaan tersebut sekarang berada dalam sebuah perang harga, dan kedua situs bertekad untuk menang.
 
Area profil paling tinggi dimana keduanya perusahaan telah melakukan pertempuran adalah dalam penjualan buku online. Pembaca e-book Kindle dari Amazon mungkin telah memulai konflik dengan menawarkan buku yang paling populer di e-book format hanya $ 9,99. Padahal banyak publisher sejak menolak keras membiarkan buku mereka dijual di Format e  book untuk harga itu, pertempuran terus berlanjut format tradisional Beberapa rilis buku profil tinggi, seperti novel terbaru Stephen King, Under the Dome, Diilustrasikan seberapa rendah kedua perusahaan bersedia pergi. Walmart menurunkan harganya untuk novel ini menjadi hanya $ 10, mengklaim bahwa itu bukan sebagai tanggapan terhadap e-book $ 9,99 harga. Amazon mencocokkan harga itu segera setelahnya. Di Tanggapannya, Walmart menurunkan harganya menjadi $ 9.00 beberapa hari kemudian Harga sampul ritel buku ini adalah $ 35 dolar, dan harga grosir adalah sekitar $ 17. Ini berarti itu kedua pengecer tersebut kehilangan setidaknya $ 7 pada setiap salinan Di bawah Dome mereka menjual dengan harga itu. Walmart melihat pemotongan harga yang besar sebagai cara untuk dapatkan pangsa pasar dengan cepat saat mereka masuk online pasar buku pada saat e-book pembaca dan Apple iPhones dan iPads membuat Format e book populer. Amazon telah menunjukkannya bahwa dalam jangka pendek lebih dari sekedar mampu bersaing dengan Walmart pada harga. Seperti kasus ini menulis, Amazon telah menaikkan harganya di bawah Kubah kembali sampai $ 17. Harga Walmart tentu saja $ 16,99. Kedua situs tersebut memiliki bentrokan serupa banyak buku profil tinggi, seperti J.K. Rowling Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran dan James Patterson's Saya, Alex Cross, yang terakhir menjual seharga $ 13.00 di Amazon dan $ 12,99 di Walmart.com pada tulisan ini. Perseteruan antara kedua situs telah tumpah ke jenis barang dagangan lainnya.
Amazon dan Walmart.com telah berkompetisi di atas Xbox 360 konsol, rilis DVD populer, dan tiket besar lainnya elektronik. Bahkan mainan populer seperti top abadi penjual Easy-Bake Oven telah berhasil menyusul keributan. Dengan musim belanja liburan 2009 secara penuh ayunan, Walmart menurunkan harganya untuk mainan dari $ 28 hanya $ 17. Amazon memangkas harganya menjadi $ 18 di hari yang sama Amazon mengklaim tidak melihat pengiriman sebagai kelemahan. Menurut juru bicara Amazon  Craig Berman, "Belanja di Amazon berarti Anda tidak harus melawan orang banyak. Kami membawa barang-barangnya ke depan pintu Anda Anda tidak harus berjuang melalui lalu lintas atau mencari tempat parkir. "Apalagi Amazon telah mengambil langkah baru-baru ini untuk mempercepat waktu pengiriman. Pada bulan Oktober, ia mulai menawarkan pengiriman hari yang sama di bulan Oktober tujuh kota A.S., dengan biaya tambahan untuk pembeli.
 
Dengan bekerja sama dengan operator dan memperbaiki sendiri sistem internal, Amazon juga mulai menawarkan barang bekas pada hari Sabtu, memotong dua hari dari beberapa perintah Dan Amazon terus berkembang. Pemilihan barang menjadi sama tlengkapnya dengan Walmart. Pada bulan November 2010, Walmart mengenalkan pengiriman gratis untuk semua pesanan online. Pendiri Amazon dan CEO Jeff Bezos gemar menggambarkan pasar ritel A.S. sebagai "ruang untuk banyak pemenang. "Akankah ini berlaku bagi Walmart dan Amazon untuk maju? Walmart tetap Tak tertandingi di antara pengecer fisik tradisional, tapi apakah itu akan menggulingkan Amazon di Web? Atau akan Amazon terus menjadi "Walmart" retail online? Sebagai alternatif, Walmart akan berakhir memperbesar ruang pasar ritel online, membantu Amazon tumbuh dalam prosesnya?